Sabtu, 03 Oktober 2009

Iman Dalam Qolbu

Agar Iman Semakin Mengakar dalam Qalbu

1.Shalat berjama’ah dengan khusyu’, tunduk, penuh perenungan, dan kehadiran hati. Allah berfirman, “Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (An-Nisâ’ [4] : 103)

2.Shalat berjama’ah akan mengikis sifat kemunafikan, melahirkan perasaan takut, dan mencegah perilaku keji dan mungkar, sebagaimana firman Allah, “Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-‘Ankabût [29] : 45)

3.Membaca Al-Qur`an dengan tadabbur, merenungi ayat-ayatnya, hidup di bawah bayang-bayangnya, menghirup udaranya, dan menjadikannya pedoman hidup. Allah Ta’ala berfirman, “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (Shad [38] : 29)

4.Berzikir kepada Allah dengan hati, lidah, dan anggota badan, serta berkomitmen membaca tasbih, takbir, tahmid, dan tahlil. Allah swt. berfirman, “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,” (Al-Baqarah [2] : 152)

5.Bermunajat kepada Allah di waktu sahur dan memperbanyak istigfar.

6.Menuntut ilmu yang bermanfaat dan memperdalam pengetahuan agama. Allah swt. berfirman, “dan katakanlah: ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan’.” (Thâhâ [20] : 114)

Menuntut ilmu itu bisa dengan bertanya kepada para ulama, sebagaimana firman Allah, “Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan) jika kamu tidak mengetahui.” (An-Nahl [16] : 43)

Juga menghadiri majelis-majelis ilmu, sebagaimana sabda Rasulullah saw., “Mereka adalah suatu kaum yang majelis (pertemuan-pertemuan) mereka tidak mencelakakan mereka.” HR Bukhari Muslim.

Menuntut ilmu akan menambah kekuatan iman dan berakar dalam qalbu. Allah swt. berfirman, “Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (Muhammad [47] : 19)

Dalam ayat ini yang pertama kali disebutkan adalah ilmu, sebelum ucapan dan perbuatan.

7.Di antara amal yang dapat menguatkan iman adalah bersedekah, bederma dan bermurah hati. Masalah ini telah kami ulas dalam pembahasan tersendiri, namun yang kami tekankan di sini adalah bahwa bersedekah itu akan mengangkat keimanan seorang hamba, menyucikannya, membina perilakunya, dan membetulkan kebengkokannya.

8.Di antara amalan yang dapat menguatkan iman adalah merenungkan ayat-ayat Allah Yang Maha Kuasa lagi Maha berkah, menelusuri pengaruh-Nya di alam semesta, dan keelokan karya-Nya pada segenap makhluk. Allah swt. berfirman, “dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): ‘Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka’.” (Âli Imrân [3] : 191)

Ramadhan adalah masa pembersihan hati orang yang merenung, penjernihan pikiran, dan penajaman cahaya hati mereka. Maka, sudah sepantasnya bagi yang berpuasa merenungkan akan keindahan ciptaan Allah swt..

Iman juga dapat berkurang, sakit, bahkan terkadang mati. Iman itu akan berkurang karena menyimpang dari Al-Qur`an dan sunnah Rasulullah saw., serta merasa diri cukup dengan buah pikiran manusia dan sari kecerdasan manusia, seraya berpegang kepada produk makhluk yang lemah. Apabila seorang hamba berlaku demikian, dan mengganti apa yang baik dengan yang lebih hina, maka ia telah menetap dalam kerugian, kebinasaan dan kematian akan tampak begitu nyata, serta dirinya telah dikuasai setan.

“Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan setan itulah golongan yang merugi.” (Al-Mujâdilah [58] : 19)

Yang dapat mengurangi keimanan adalah keadaan lalai, hura-hura, senda gurau, berpaling dari tuntunan Allah, berkumpul bersama orang-orang sesat yang berpaling dari syariat Allah dan berkubang dalam lumpur kehinaan dan syahwat.

Allah swt. berfirman, “dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.” (Al-Kahfi [18] : 28)

Di antara perkara yang dapat mengurangi iman adalah membiarkan anggota badan berlumur dosa dan maksiat, membalutnya dengan keburukan-keburukan, dan menempelkan nota hitam ke hati dengan dosa-dosa. Mata melihat pemandangan-pemandangan haram, telinga menyimak kenistaan, hati merumput dalam keburukan-keburukan, tangan bertindak zalim, farji berbuat keji, dan perut dijejali perkara yang haram dosa-dosa. Ya Allah, turunkanlah rahmat-Mu kepada kami.

Wahai orang yang berpuasa, yang anggota tubuhnya mensucikan diri dari kenistaan,

berbahagialah dengan keridhaan dari Allah Sang Pemutus segala perkara.

Pemberian maaf, ampunan dan rumah di dalam surga,

akan engkau masuki melalui pintu Rayyan.

Orang yang berpuasa hendaknya memikirkan, apakah awan keimanannya kian menebal di bulan Ramadhan ataukah semakin berkurang? Apakah keyakinannya bertambah ataukah semakin berkurang? Dengan demikian, ia akan tahu kelebihan dan kekurangannya, serta keuntungan dan kerugiannya.

اللَّهُمَّ زِدْنَا إِيْمَانًا وَيَقِيْنًا وَفَقِّهَا وَتَوْفِيْقًا.

Ya Allah, tingkatkanlah keimanan yang telah Engkau tambatkan dalam hati kami, hujamkan pemahaman (yang benar) dalam diri kami, dan berilah taufik dan inayah-Mu pada kami.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar